Warung makan milenial. Biar di teras, rasa berkelas. Sedia juga nasi goreng, kwee thiauw, capcay, dan ayam bakar istimewa

Kamis, 01 Agustus 2019

Penakeee Poooll Ampe Aduh2an


Kontol ngumpet di tempik

Jika bibir seorang perempuan lebar maka bibir vaginanya tebal dan liang senggamanya lebar. Jika bibirnya sempit maka bibir vaginanya tipis dan liang senggamanya sempit. Jika betisnya menonjol, tanda nafsu bersetubuhnya besar.


Seni Ngentot orang Timur



Untuk memuaskan perempuan secara maksimal dan mencapai klimaks bersama.
Ada dua hal yang salah kaprah dipahami selama ini:

  1. Menangis menurut kamus bahasa baku diartikan sebagai ungkapan rasa sedih. Begitu pula dengan mengerang atau merintih biasanya
    diartikan sebagai ungkapan rasa sakit. Namun dalam praktiknya, tangis bisa pecah karena saking gembira atau bahagianya. Demikian pula, cewek bisa sampai mengerang, merintih bahkan desahan justru sedang dilanda rasa keenakan dan kenikmatan luar biasa dahsyat tiada tara ketika sedang dientot.
  2. Sejak urusan ngentot dibicarakan dan dibahas secara terbuka di tengah masyarakat Indonesia, perkiraan dimulai tahun 1960-an, teknik dan cara ngentot banyak mengadopsi atau dipengaruhi oleh ilmu dan seni ngentot dari dunia Barat. Misalnya, tentang teknik “foreplay” dan multi-orgasme seringkali dijadikan tolok ukur untuk mencapai tingkat kepuasan ngentot. Sementara seni ngentot dari dunia Timur, seperti dari negara India yang dikenal dengan bukunya “Kamasutera” belakangan kurang banyak dikenal apalagi diminati. Hal ini barangkali disebabkan karena bangsa Indonesia yang suka kebarat-baratan, dalam arti segala hal yang berbau Barat dianggap menjadi simbol kemajuan, dan dalam waktu yang bersamaan seni dari India dianggap kuno. Padahal latar belakang kedua rumpun bangsa tersebut, baik secara fisik dan psikologis, budaya dan selera boleh dibilang jauh berbeda. Namun anehnya, masyarakat dunia Barat sendiri cenderung banyak mencari ketenangan batin justru dari dunia Timur yang dikenal romantis yang identik dengan kehalusan rasa, menyimpan misteri setelah mereka bosan dan bahkan muak dengan dunia mereka yang vulgar. Hal ini sangat berpengaruh dalam perilaku seksual, misalnya anggapan bahwa orgasme yang dicapai perempuan (Timur) mungkin cukup satu kali saja namun dengan kualitas yang tinggi, ditandai dengan perempuannya yang terus menerus merintih, mengerang dan mendesah dengan suara tersengal-sengal dibarengi pelupuk matanya yang merem melek mengikuti imajinasinya sendiri sejak ngentot dimulai hingga sang pria menyemburkan spermanya diiringi suara menggeram diamuk nikmat ketika keduanya sudah sampai pada klimaks permainan
Untuk membuktikan teori tersebut tengok saja sendiri salah satu praktiknya dalam video berikut. Bandingkan dengan adegan ngentot orang Bule. Hampir semuanya rata-rata ekspresi mereka tak ubahnya seperti orang sedang mengebor sumur dengan ekspresi artifisial dan vulgar.
Tetapi lain halnya dengan adegan ini, di mana laki-lakinya tidak membuang waktu terlalu lama, dengan kata lain tidak berlama-lama dalam tahapan “foreplay” untuk membangkitkan nafsu birahi, perempuannya sudah kelabakan merintih-rintih dan mendesah karena menahan nikmat yang cepat membara serasa menggelegak naik ke ubun2. Dengan sedikit sentuhan dan usapan lembut pada toketnya, bahkan tanpa ciuman bibir atau pagutan lidah -–suatu gaya permainan cinta yang sebenarnya memang bukan berasal atau kebiasaan orang Timur—sejak awal permainan si perempuan sudah dibuat termehek-mehek karena diamuk nafsu birahi sementara tangannya tampak gemetar sambil meremas2 kontol sang lelaki yang sudah kaku dan mengeras tersembunyi di balik CD. Dan ketika tangan sang lelaki membelai bibir dan mengosok-gosok belahan memek berjembut lebat sambil sesekali mengelus itilnya, tak ayal perempuan tante-tante Jepun itu mengerang dan merengek-rengek seperti kesurupan tak henti-hentinya. Perhatikanlah adegan berikutnya. Sesungguhnya inilah beda makna dan peran budaya serta psikologi antara orang Barat dan orang Timur yang dapat mempengaruhi efek nikmat yang dihasilkan saat ngentot. Dengan sepenuh kasih dan pasrah dari sang cewek membuat sang cowok merasa gagah dan perkasa terutama saat tante itu mulai mengemut dan membelai-belai kontol pasangannya yang tanpa banyak mengeluarkan suara ia sangat menikmati adegan itu. Kondisi psikologis seperti itulah yang dibutuhkan si cewek untuk mencapai puncak orgasmenya yang luar biasa di sepanjang pergumulan tersebut. Tengok saja adegan, ketika si cewek tergeletak pasrah menanti aksi berikutnya dari sang lelaki dengan kelopak mata terus terpejam saat tahapan “foreplay” usai dilakukan. Saat si cowok hendak memulai melampiaskan nafsu syahwatnya dengan gagah dan tenangnya menyodorkan kontolnya yang memiliki ukuran sedang-sedang saja itu menyeruak dan menyusuri belahan memeknya yang merekah kebasah-basahan. Secara perlahan dan pasti terus menyeruak ke depan, mengarah ke itil sebentar menggoda dengan mengolesnya sesaat. Cara itu membuat tubuh si cewek tambah kelabakan bercampur geli nikmat, merintih dan mengerang, membayangkan dan menanti datangnya serangan yang lebih telak dan dahsyat, yakni menancapnya kontol di pintu liang sorga dunianya. Benar saja, begitu kontol bergerak perlahan mundur lalu maju lagi dengan tenang dan perlahan ujung kontol yang sudah licin mengkilat oleh lendir itu didorong melesak habis masuk ke dalam memek hingga jembut masing-masing bentrok. Sebuah serangan inti yang sedari tadi memang telah ditunggu-tunggu oleh si cewek. Pelan tapi pasti kontol itu ditekan masuk menghunjam sedalam-dalamnya lalu diam sejenak. Menerima perlakuan seperti itu tak ayal erangan demi erangan dan juga rintihan tak tertahan dan tak terbendung lagi keluar dari mulut si cewek dengan mata yang terus terpejam, sambil pasrah tak berdaya menahan amukan gelombang kenikmatan nan dahsyat. Dan ketika kontol mulai bergerak maju mundur merojok memeknya dengan cepat, tubuhnya tampak bergetar hebat disertai suara rintihan dan erangan terbata-bata. Sebenarnya saat itu juga dia sudah sampai pada puncak kenikmatan orgasme. Lebih-lebih ketika kontol itu secara tenang dan perlahan melanjutkan aksinya bergerak maju mundur, lalu sesaat kemudian berganti irama rojokan menjadi cepat dan keras, si cewek sudah kelihatan pasrah tak berdaya terayun-ayun dalam gelombang kenikmatan tak terkira. Seluruh sendi-sendinya bergetar hebat disertai rintihan dan erangan silih berganti merasakan nikmat luar biasa karena sudah kali kedua tampaknya ia mencapai puncak orgasmenya. Dengan suara patah-patah dan terbata-bata rintihan dan erangan, mungkin lebih tepat disebut rengekan dan jeritan tertahan seperti hendak menangis semakin sering keluar dari tenggorokannnya, sementara kelopak mata terus saja terpejam menahan gempuran nikmat sangat hebat dan luar biasa itu. Sensasi nikmat yang dahsyat  kembali elanda si cewek ketika irama sodokan kontol berubah-ubah, kadang cepat dan keras, kadang pelan dan tenang. Desahan, erangan dan rintihan tertahan silih berganti tak henti-henti keluar dari mulut, suatu pertanda bahwa dia tengah merasakan keenakan dan nikmat ngentot yang demikian hebat luar biasa. Selanjutnya, irama sodokan kontol yang berganti-ganti dan berubah-ubah, dari cepat menjadi lambat atau sebaliknya berkat kelihaian permainan si cowok, membuat si cewek pasrah tak berdaya dalam kubang kenikmatan sepuas-puasnya. Keduanya terengah-engah bak berpacu mendaki gunung, kian lama kian tinggi menuju puncak kenikmatan. Tubuhnya tampak terdorong maju mundur sementara kedua toketnya terguncang-guncang keras mengikuti irama sodokan kontol keras mengentak-entak. Sejak ngentot dimulai hingga tahap ini si cowok benar-benar sangat menguasai permainan dan menunjukkan keperkasaannya dalam menaklukkan perempuan yang sedari tadi merintih dan mengerang karena merasakan keenakan dengan mata yang masih terus terpejam. Ketika kontol mengocok dengan kecepatan dan hentakan maksimum tubuh si cewek tampak menggelinjang dan bergetar hebat. Dari seluruh lobang pori-pori kulitnya seolah melepaskan gemuruh bara api nafsu birahinya laksana kawah gunung Tangkuban Perahu yang tangah mendidih. Serangan kontol berlangsung kian liar, keras dan cepat, sambil mengeluarkan suara menggeram pinggul si cowok tiba-tiba menekan keras dan mengentak kuat, sementara kontolnya menghunjam habis dan akhirnya …crott… crott—croott, crettt,crrrett..crrett beruntun--- seraya memuntahkan dan menyemburkan air mani kental dan banyak sekali di dalam memek. Menerima hunjaman kontol bertubi-tubi disertai semburan pejuh itu, tubuh si cewek pun bergetar hebat dan menggelepar sejadi-jadinya hingga toketnya terguncang-guncang keras sekali karena ia juga mengalami puncak orgasme yang ditunggu-tunggu sejak permainan dimulai. Sesaat kemudian si cowok mengangkat tubuh sang cewek dengan penuh kasih, tubuh si cewek tampak lemas dan lemah lunglai tak berdaya, dalam kondisi memeknya telah basah kuyup kebanjiran air mani bercampur menjadi satu dengan cairan nikmatnya sendiri. Keduanya masih tenggelam dalam lautan nikmat ngentot yang tiada tara. Inilah sebuah kenikmatan ngentot yang sungguh luar biasa dan sulit dilupakan, serta membuat setiap orang ketagihan dan selalu ingin mengulang dan mengulang lagi. 


Nah, bagi Anda yang tertarik dan berminat menonton videonya, silakan kirim permintaan Anda melalui menu 'Hubungi Kami'. Anda dapat memilih salah satu dari jadwal pemutaran video 2 kali dalam sehari, yakni (1) pukul 05.30-06.30 atau (2) pukul 20.30-21.30, dengan syarat: (1) Anda (dengan menyatakan) telah berusia 21 tahun, dan atau (2) Anda telah menikah.






Tempik tembem


Tempik menthul


Tempik ombo


Icik icik aaah

Cewe korea syahwat gede

Kontol nyuntik tempik


Sogok dari belakang

Gaya tukang kayu nyerut

Nyuntik tempik ampe luber

Tempik nyaplok kontol






Ngentot Sama PRT



Salah satu memek nikmat, legit dan gurih luar biasa yang pernah gue rasakan adalah memeknya Yani, pembantu di tempat tinggal gue. Serasa nyesel banget deh, karena baru belakangan gue tahu, setelah hampir setahun die bekerja sebagai pembantu rumah tangga, kalau lubang kecil dalam gundukan segumpal daging di selangkangannya itu ternyata bisa mendatangkan nikmat, lezat dan legit bukan alang kepalang pada lelaki.. Itu pun tanpa disengaja, karena sebelumnya gue memang nggak pernah perhatiin apalagi punya ngebayangin buat ngentotin entuh memek legit. Padahal, kalau gue mau, kesempatan untuk itu sangat terbuka lebar.
Waktu itu gue ngontrak kamar di lantai 4 di sebuah rumah susun dekat kampus, cuma berdua saja bersama die. Gue nempatin kamar belakang, sementara die menempati kamar depan yang lebih kecil. Umur Yani baru sekitar, 20 tahun, katanya lulusan SMA di kota Pasuruan, Jawa Timur. Setelah diamati baru gue menyadarin kalau die itu cewe yang memiliki daya tarik tersendiri dan menyimpan gairah seks yang dapat membangkitkan nafsu birahi laki-laki.. Wajahnya manis., badannya sintal, dan perawakan yang sedang, kulitnya bersih, sawo matang. Teteknya masih kelihatan kecil mengkel dan kenceng. Betisnya pun jenjang dan padat berisi serasi dengan tubuhnya, bener-bener bisa membuat cowok yang ngliat akan membayangkan nikmatnya sensasi mengangkangkan kedua pahanya, sehingga kedua bibir memeknya menganga lebar dan itilnya menyembul kaku, siap menerima sodokan dan gesekan kontol..
Pengalaman pertama ngrasain nikmatnya ngentotin memek Yani yaitu ketika suatu malem kebetulan gue lagi susah tidur. Untuk menghilangkan rasa bête, gue berdiri di depan jendela kamar untuk melihat-lihat pemandangan dan suasana di luar sana. Tanpa disengaja, di sebuah kamar salah satu lantai 3 di blok rumah seberang kamar gue, terlihat suatu pemandangan yang sungguh merangsang dan membuat denyut jantung berdebar kenceng dan kepala nyut-nyutan. Tampak sepasang insan lain jenis sedang asyik maksyuk, bercumbu rayu, bergumul penuh nafsu dalam kondisi telanjang bulat di atas tempat tidur. Jendela kamarnya cuma dilapisi vitrage tipis dan hanya diterangi lampu kecil, sehingga pemandangan menggairahkan itu kelihatan gamblang dan jelas, sementara kamar gue yang gelap gue pikir pasti mereka nggak bakal tahu kalau perbuatan mereka sedang menjadi obyek tontonan gratis. Tentu saja sepasang mata gue tak bakalan melewatkan santapan seperti itu dan nafsu libidoku langsung tune-in. Lama juga pasangan tersebut bergelut di atas tempat tidur, sampai bikin kontol gue ngaceng berat, berdenyut-denyut, bikin jantung kian berdebar kencang, dan kepala panas. Gue ggak mau “cenggur” (ngaceng nganggur), mendingan gue kembali masuk ke kamar tidur dan rebahan buat menenangkan diri.
Setelah rasa geli bercampur tegang di kontol gue mereda, mendadak gue kepingin kencing. Gue pun keluar kamar menuju ke kamar mandi. Eh, tak disangka dan tak dinyana di dapur yang letaknya bersebelahan dengan kamar mandi, gue lihat Yani lagi duduk tenang di atas meja dapur dalam kegelapan karena lampu dapur dimatikan. Tampak matanya tak berkedip menatap ke luar jendela. Dia kelihatan kaget sekali ketika sadar gue telah memergokinya dan tiba-tiba sudah berada di sampingnya. Lebih-lebih ketika gue juga melongok ke luar jendela dan menyaksikan apa yang sedang dipandanginya, dia kelihatan tersipu malu dan dengan gerak refleks die seperti mau turun dari meja dapur dan cepat-cepat beranjak mau masuk menuju kamarnya. Tetapi gerakan itu dengan cepat gue halangi dan gue tahan dengan badan gue. Sembari menengok kembali ke arah luar jendela, gue tanya memancing: "Udah selesai ya, maennya?". "Beloman", jawab Yani singkat dengan suara lirih dan sedikit gemetar. Gue kian mendekat seraya sengaja merapat ke tubuhnya. Hawa hangat terasa memancar dari kulitnya. Gue segera tahu pasti die telah terangsang oleh nafsu birahi yang sudah mulai membakar dirinya, sehingga tubuhnya seperti menggigil sedikit lemas. Tetapi die hanya diam terpaku, membuat gue semakin penasaran seraya ikut nonton bersama “live show” melalui jendela di bawah sana. Gue tetap berdiri sementara badan gue kian menekan tubuhnya yang masih duduk di atas meja dapur. Sementara kontol gue yang dari tadi sudah ngaceng berat dan keras sengaja gue tempelkan sembari menggamit pahanya, supaya kontol gue menekan kuat di pahanya. Die kelihatan menikmati tempelan kontol gue yang cuma tertutup CD, seraya ngebayangin betapa nikmatnya saat kontol gue menyusup ke dalam memeknya. Tanpa menunggu lama, tangan gue mulai menggerayangi teteknya yang ternyata tidak memakai penutup sama sekali. Mendapat perlakuan seperti itu, tangannya langsung memeluk erat tangan gue dengan mulut tetap membisu sambil sesekali menekan dan meremas seperti memberi isyarat agar teteknya diremas lebih kenceng lagi. Gue pun tanggap dengan isyarat itu dan mengikuti keinginannya. Teteknya terasa semakin mengeras, sedangkan pentilnya yang mungil mulai agak basah saat tangan gue terus meremas2 dengan lembut. Tangan gue kemudian bergeser turun. Sementara adegan pergumulan Live show di bawa sana semakin panas dan mulai memasuki tahap akhir dan babak penentuan, terlihat dari ayunan pantat lelakinya yang cepat dan kuat. Die yang sedari tadi sudah lemah pasrah terbuai nafsu birahi yang kian menggelegak, tak kuasa lagi menolak saat gue lucuti CD-nya, bahkan secara reflek pantatnya sedikit diangkat, untuk memudahkan tangan gue merogoh dan membelai memeknya yang hangat dan sudah basah oleh lender di sekitar lobangnya. Ketika gue masukin jari tengah ke lobang memeknya di sela2 jembutnya yang halus dan lebat, kedua matanya merem melek dan tanpa segan2 lagi mulutnya mendesis2 keenakan, sementara lender kenikmatan mulai mengocor membasahi lobang senggamanya. Untuk meningkatkan gairah nafsu birahinya, sengaja gue menggoda dengan menggesekkan kepala kontol gue yang sudah basah dengan lendir, perlahan menyusuri belahan memek, mulai dari bawah terus ke atas hingga bergesekan dengan itilnya.

Saat itulah tiba2 tubuhnya bergoncang dan bergetar hebat, matanya berubah nanar dan tampak tinggal putihnya saja, sementara mulutnya tak putus-putus mendesis dan mendesah tertahan panjang pendek dengan suara agak serak, karena diamuk rasa nikmat luar biasa: "Eeehhgghh ... ssshhhhh ... ahhhhh ..... uuuhhhhhhh”. Adegan demikian berlangsung agak lama ketika kemudian kedua pahanya tiba-tiba merapat sampai menjepit tangan gue dengan tubuh gemetar panas dingin kuat sekali. Kedua tangannya memeluk keras badan gue, seraya pantatnya menggeliat meliuk2, bergerak maju mundur liar tak beraturan. Jari tengah gue yang masih terendam di dalem memeknya terasa seperti disedot dan dikenyor-kenyot. Dari tenggorokannya keluar suara mengerang dalam dan panjang, tertahan dan terbata-bata. Gue segera tahu itu pertanda die sedang merasakan puncak birahi dan diterjang rasa nikmat yang luar biasa. Rupanya, nafsu birahinya sudah dari tadi membeludak dan seakan membakar tubuhnya, sehingga membuat die tak tahan lagi dan mencapai orgasme duluan meskipun belum gue entot. Namun usai mencapai puncak orgasme, nafsu birahinya bukan turun, melainkan semakin tinggi. Buktinya, tanpa malu-malu lagi, sekarang die menarik dan memelorotkan CD gue, sehingga kontol gue yang sudah sedari tadi mencuat hangat tegang sekali dan mengangguk2 tak lagi tertutup sehelai benang pun. Seperti tak sabar lagi dengan penuh nafsu die menggamit dan seraya menjilati dengan lahap batang kontol gue sekalian kedua bijinya silih berganti, sehingga membuat nafsu birahi gue kian meroket dan mendesis2 keenakan. Selanjutnya, Yani memasukkan kepala kontol gue ke dalam mulutnya, seraya mengisap2 lidahnya berputar-putar menjilati bagian bawah batang kontol gue lalu menciumi biji peler dengan lahap sembari mulutnya mengeluarkan suara: “emmm…mhmmm, ceup…ceup”, sehingga gue sendiri tak berhenti mendesis-desis karena dilanda rasa nikmat bercampur geli luar biasa.
Lebih gile lagi nikmatnya ketika die mengulum seluruh batang kontol gue dan masuk ke dalam mulutnya seperti orang makan es lilin. Sambil mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat die geser mulutnya seperti gerakan mengurut, bibirnya menyusuri sepanjang batang kontol gue, bener-benar membuat pertahanan nafsu gue nyaris jebol tak terbentung lagi. Saking nikmatnya, pantat gue secara reflek maju-mundur seperti gerakan ngentot. Gerakan mulutnya makin lama makin cepat. Itu membuat kontol gue makin lama makin keras dan berkedut-kedut, rasanya sebentar lagi kontol gue bakal muntah, menyemburkan air mani. Yani sendiri benar-benar sudah dilanda nafsu birahi membuatnya seperti kesetanan, Napasnya kian memburu, tersengal sambil merintih-rintih sementara matanya merem melek kebasahan karena didera rasa nikmat yang kian membara. Kedua bibirnya makin kencang "menjepit" kontol gue, sementara kedua tangannya dengan gemas tak henti-hentinya meremas-remas pantat dan membelai biji peler gue. Diperlakukan demikian gue bener-bener udah nggak tahan, kontol gue terasa semakin berkedut tanda air peju tak lama lagi bakal muncrat, tapi gue belum mau menyerah. Dengan susah payah buru-buru gue tarik kontol gue dari mulutnya, dan menarik nafas panjang supaya peju gue jangan sampai moncrot duluan. Gue masih ingin menikmati sensasi dan ketegangan ini. Untuk sementara usaha gue berhasil. Yani juga tampak ikut menarik napas dalam-dalam seraya bergeser posisi duduk di atas meja dapur menghadap gue, kedua kakinya menjulur dan terjuntai ke lantai. Gue lihat die bener-bener sudah pasrah dan tak kuasa lagi menahan diamuk hebatnya badai nafsu birahi yang sudah menggelora bersamaan dengan gue melucuti seluruh pakaian yang tersisa yang menutupi tubuhnya. Dari bahasa tubuhnya gue tahu bener kalau die sudah kepingin banget segera dientot, tetapi die hanya diam menanti sementara seputar mulutnya basah oleh ludah sendiri sehabis mengisep-isep kontol. Dalam kondisi telanjang bulat, gue tarik tubuhnya ke pinggir meja sehingga posisi tubuhnya berpelukan dengan gue. Yani pun kemudian membalas dengan memeluk dan mendekap tubuh gue kencang dan erat sekali. Bahkan bagian badannya menempel ke kontol gue lalu ditekan lebih kuat sambil digesek-gesekkan lembut ke kiri dan ke kanan sembari merintih pelan dan dengan nafas memburu, menunjukkan nafsunya yang sudah tak tertahan lagi. Untuk meningkatkan rasa nikmat bagian badan gue yang bersentuhan dengan teteknya juga gue teken lebih keras lagi. Sementara tangan gue aktif membelai dan mengelus-elus bagian-bagian badannya yang sensitif sehingga menambah rasa nikmat kian hebat. Gerakan tangan gue silih berganti, berpindah-pindah, mulai dari punggung sampai pinggang, pinggul, paha, dan kembali naik ke tetek. Die benar-benar sudah seperti terbang melayang di sorga kenikmatan, terus-menerus merintih dan mendesah-desah keenakan, sementara bibirnya menjilati pentil gue, makin lama makin liar. Tegangan nafsu gue terus meningkat dan kian memuncak. Tangan dan jari jemari gue tak henti-henti menggerayangi, mengaduk-aduk dan menggocek lubang memeknya yang telah basah kuyup oleh cairan nikmat. Bersamaan dengan itu lidah gue menjilati kupingnya. Mendapat serangan gencar dari berbagai penjuru seperti itu membuat nafsu birahinya bertambah tinggi dan menuju puncak. Sekarang die yang berganti aktif, lidahnya bukan cuma menjilati pentil gue, tapi mulai menjalar ke seluruh dada, perut, dan tanpa gue sadari, kontol gue sudah dimasukkan kembali ke dalam mulutnya. Nafas kami ngos-ngosan seperti orang sedang berlomba menaiki puncak bukit. Tetapi adegan itu tak gue biarkan berlama-lama. Dengan cepat gue cabut kontol gue dari mulutnya, sambil mengangkat tubuhnya dalam posisi duduk kembali di atas meja dapur. Kedua kakinya gue kangkangin dan angkat tinggi membuat memeknya yang tembem berjembut tebal dan halus itu menganga hingga itilnya tampak menyembul keluar jelas mengeras. Saking nafsunya tak sabar lagi menanti, tangannya langsung menggamit dan menggenggam kontol gue yang sudah ngaceng berat sekeras besi, lalu dengan gemetar kepala kontol gue diarahkan ke lobang senggama dan sekali dorong masuklah ke dalam memeknya. Dalam posisi duduk di pinggir meja dan memek menyembul seperti itu, pelan tapi pasti kontol gue menerobos lubang memeknya, meski basah tapi tetap terasa sempit dan mengenggam keras, mulai dari kepala hingga seluruh batang kontol gue meluncur ambles dalam sekali, hingga jembut gue dan jembutnya beradu menjadi satu. Nikmatnya benar-benar gila ketika sekeliling dinding lubang memeknya seperti gelombang memelintir, memijit-mijit dan mengemut-emut batang kontol gue. Ketika gue mulai menggoyang dan mengayunkan pantat dan kontol gue bergerak maju mundur seperti gerakan memompa, empotan dan pijitan di dalam memeknya semakin terasa kencang menjadi-jadi, benar-benar membuat gerakan kami berdua semakin binal dan liar. Yani sendiri dari tadi sudah tidak kuasa membuka mata lagi karena didera dan menahan nikmat luar biasa dan enak yang tiada tara. Napasnya tersengal2 nggak beraturan lagi, sementara dari mulutnya keluar suara rintihan dan erangan nikmat tak putus-putusnya. Gue bisikin die, "memek kamu legit banget rasanya". Tetapi die tak menyahut dan lagi-lagi hanya suara rintihan dan desahan yang terdengar tak henti-hentinya: “ssshhhhhhh ..... eeehhhhhhhh ...... ehhhhhhhh ......”, sambil terus menggerakkan pantatnya maju-mundur dan berputar2, makin lama makin cepat seirama dengan pijitan-pijitan di dalam lubang memeknya. Sialan, bener-bener enak dan legit banget memeknya, sebentar lagi peju gue bakal muncrat dibuatnya. Kali ini sebenarnya gue juga pengin mencabut kontol gue dari memek enak dan legit itu untuk menggodanya, tetapi die mendekap erat tubuh gue seperti memberi isyarat agar kontol gue tetap menancap dan tenggelam di dalam memeknya. Rupanya sebentar lagi die bakalan nyampe puncak kenikmatan orgasme untuk ketiga kalinya. Kasihan juga gue kalau tidak gue turuti permintaannya. Maka apa boleh buat, sementara kontol gue memang sudah terasa geli banget dan mulai berkedut-kedut terasa sudah tak tahan lagi mau memuntahkan peju, gue lihat tubuhnya juga sudah menggeliat-geliat nggak keruan, akhirnya gue mengayunkan pantat gue dengan keras, cepat dan semakin cepat seperti kesetanan. Dalam posisi Yani yang tetap duduk di pinggir meja dan kedua kaki terangkat dan mengangkang lebar, setiap pantat gue bergerak maju maka kontol gue bener-bener ambles menancap habis hingga menyentuh mulut rahimnya, tubuhnya menggigil sembari mendesah keenakan. Gerakan pantat gue maju mundur kian cepat dan kuat membuat kepalanya terangguk-angguk sebentar ke depan sebentar mendongak mengikuti irama tusukan kontol gue. Gerakan kedua insan ini semakin kencang, liar tak terkendali untuk mencapai dan mereguk puncak kenikmatan secara serempak bersama-sama, sehingga akhirnya: “Eeeuughhhh…!” gue melenguh berat, pertahanan pun jebol berbarengan dengan peju menyembur dan menyemprot beberapa kali keluar dari kontol gue di dalam memeknya, kental dan banyak sekali. Merasa memeknya terkena semburan pejuh  seperti itu sontak suara jerit keenakan leluar dari mulut mungil Yani diiringi nafas tersengal-sengal memanggil namaku: “Maaaasss...Eeehhh…aaaahhh, maaass…eeeghhh”. Tubuhnya menggelinjang dan bergetar hebat, pantatnya berputar keras dan terangkat beberapa kali, menahan datangnya gelombang orgasme dan puncak kenikmatan yang luar biasa dahsyatnya. Dalam posisi berdiri dan kontol gue tetap menancap di dalam memeknya, gue peluk tubuh Yani yang masih dalam posisi duduk di pinggir meja, mereguk sisa badai kenikmatan ngentot mereda dan tetes peju terakhir keluar dari kontol gue bercampur cairan nikmat dari memeknya yang meleleh membasahi jembut dan sela-sela pahanya. Sementara die masih memeluk tubuh gue erat sekali, kontol gue terasa mulai mengecil dan tercabut sendiri keluar bersamaan dengan sisa peju yang tumpah meleleh dari memeknya. Kami tertidur pulas berpelukan erat dengan sejuta kenikmatan ngentot.


Simak Juga:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar