Warung makan milenial. Biar di teras, rasa berkelas. Sedia juga nasi goreng, kwee thiauw, capcay, dan ayam bakar istimewa

Selasa, 04 Agustus 2015

Kesehatan Menurut Konsep Mondial


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Ada dua aliran global tentang kesehatan: 1-) Konsep dari dunia Barat dengan slogannya “min sana in corpore sano” (jiwa yang sehat terletak di dalam tubuh yang sehat). Intinya, dari luar memancar ke dalam. 2-) Konsep dari dunia Timur (khususnya Islam) dengan prinsipnya “manajemen kalbu” (bersumber dari Hadist Nabi saw). Intinya,
dari dalam memancar keluar. Hal itu sesuai dengan sabda Rasul Muhammad SAW dalam sebuah Hadist: “Di dalam tubuh manusia terdapat segumpal darah. Apabila ia sehat, maka sehatlah seluruh tubuh. Dan apabila ia sakit, maka sakitlah seluruh tubuh. Ketahuilah, itulah kalbu atau hati (nurani)”. Namun semua sepakat bahwa sehat dan sakit berpangkal dari perut (dan apa-bagaimana yang dimakan). PERUT KEMBUNG dan SUSAH BAB merupakan salah satu gejala dan keluhan umum yang kerap dialami kebanyakan orang, tak peduli pria atau wanita.
Sebelum manusia pertama, Nabi Adam as diturunkan dari surga untuk menghuni planet bumi ini, Tuhan terlebih dahulu telah menciptakan alam semesta dan seisinya dilengkapi dengan sistem, atau menurut istilah komputer disebut sofatware, atau sunnatullah dalam istilah agama Islam. Pada dasarnya, Tuhan menciptakan alam semesta ini memiliki sifat lembut, tenang, dan mengayomi. Namun sifat-sifat tersebut seketika bisa berubah menjadi sebaliknya, keras, menolak, melawan, bahkan menghancurkan, bila diperlakukan secara keras atau kasar. Contohnya, udara yang semula normal, bila dipampatkan atau dipadatkan (direkayasa), maka akan berubah, yakni temperaturnya menjadi panas dan menimbulkan tekanan (kompresi) atau perlawanan (resistensi). Demikian pula dengan tubuh atau jasmani kita. Jika kita terbiasa menggunakan obat hasil rekayasa, semakin berat bobot rekayasa terhadap sesuatu obat, maka akan kian kuat sistem tubuh kita secara alami melakukan penolakan atau perlawanan. Tidak terkecuali bila hal itu dilakukan mungkin sekadar untuk menjaga kesehatan.
Jadi, untuk mencapai kesembuhan atau memelihara kesehatan, dalam konsep Islam dilakukan melalui dua jalur yang seyogianya dilakukan secara serempak, yaitu:
  1. Sesuai dengan sabda Rasul Muhammad saw tersebut di atas: “Di dalam tubuh kita terdapat segumpal darah. Apabila ia sehat, maka sehatlah seluruh tubuh. Dan apabila ia sakit, maka sakitlah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia itu kalbu, hati (nurani)”.
  2. Tubuh atau fisik, jasmani kita merupakan materi yang memiliki sifat-sifat alam sebagaimana diuraikan di atas. Jika dalam mencari kesembuhan dari sakit yang diderita atau ketika menjaga kesehatan tubuh, kita terbiasa menggunakan metode yang bersifat alami (sedikit bobot rekayasa), maka sifat perlawanan dari sistem tubuh kita akan minimal. Metode alami yang dimaksud adalah memanfaatkan bahan-bahan alami yang diolah dan mengalap berkah secara alami pula, tanpa melalui proses rekayasa yang rumit, sehingga –sebagaimana disebutkan, acapkali menimbulkan resistensi dalam tubuh. Inilah sesungguhnya kelebihan dari teknik penyembuhan ataupun menjaga kesehatan dengan menggunakan bahan herbal. Hal ini sejalan dengan petunjuk Tuhan yang termaktub dalam al-Quran surat An-Naml mengenai kegunaan madu lebah sebagai sumber alami bahan penyembuhan dan kesehatan tubuh manusia. Keunggulan dari metode herba ini:

    • Secara praktis dan relative, tidak ada efek samping;
    • Berdasarkan uji klinis dan pengalaman para pengguna yang telah mencapai kesembuhan dan kesehatan, metode herba memiliki khasiat yang sangat efektif;
    • Relatif murah dan tidak memerlukan bantuan medis.
  3. Memelihara kesehatan dengan teknik alami (natural) dengan cara menjaga fungsi normal organ-organ dan anggota-anggota tubuh, seperti melakukan olah raga atau senam rutin, atau bagi mereka yang condong menganut konsep kesehatan "Barat" lebih memilih yoga sebagai solusinya. Di samping ilmu pengobatan dari negeri Cina (tiongkok) seperti metode tusuk jarum atau akupuntur yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, yang awalnya kurang mendapat tempat di dunia kedokteran (Barat), namun sekarang sudah diterima sebagai metodeilmiah.Pantaslah kalau Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya agar menuntut ilmu walau sampai ke negeri Cina sekalipun, tersirat sebuah ungkapan yang mengandung pengakuan akan keunggulan ilmu dan peradaban yang pernah dicapai bangsa ini.

Simak Juga:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar